![]() |
#SayaBerani. Anda? (dokpri) |
Sebuah status dari sahabat netizen di dinding facebooknya ini sangat
menarik. Rani Saputra menantang kita semua. Hanya mau berwacana, atau ikut
berpartisipasi dalam menemukan kasus baru HIV. Sebagaimana ‘pekerjaan rumah’
yang diberikan oleh dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes dalam acara Temu BloggerKesehatan (1/12) yang lalu di Surabaya.
Alhamdulillah, saya telah melakukan tes HIV, jauh sebelum digaungkannya
tantangan #SayaBerani. Sebab saya adalah seorang pendonor darah darah aktiv dan
sekaligus bekerja di lingkungan rumah sakit. Maka secara pribadi saya anggap
sangat perlu untuk melakukan tes tersebut. Tes saya lakukan di Unit Layanan Konseling HIV Puskesmas Blooto, Kota Mojokerto, Agustus 2012 yang lalu. Jika saya berani, saya yakin Anda
pun berani.
Nah, berikut ini status yang sederhana dan sangat inspiratif. Menohok kesadaran kita
semua bahwa tak ada seorang pun yang ‘bisa lolos’ dari ancaman HIV/AIDS.
Tahukah kamu?
Satatus HIV baru hanya bisa diketahui setelah mengikuti tes HIV yang
disertai konseling.
Tantangan #SayaBerani bertujuan untuk menghapus paradigma/stigma negatif yang
selama ini melekat pada tes HIV. Penulara HIV bisa terjadi pada semua orang,
tak memandang lapisan. Kamu juga tidak bisa mengenali apakah seseorang berada
dalam tahap (inkubasi) HIV atau tidak. Karena mereka tampak sehat dan tidak
menunjukkan gejala penyakit apapun.
Sayangnya, kebanyakan orang yang menjalani gaya hidup berisiko takut untuk
melakukan tes HIV, karena mereka terbayang akan mendapat stigma negatif dari
masyarakat. Jika kamu mengetahui status HIV sedini, maka kamu dapat langsung
melakukan perawatan Antiretroviral (ARV). Ini akan dapat membantumu agar tidak
(sampai) memasuki ke tahap AIDS. Dengan menjalani pengobatan, pengidap HIV
tetap dapat menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Artinya, kamu dapat menjaga
kesehatan diri dan juga melindungi orang-orang yang kamu sayangi dari infeksi
HIV.
Mengapa (perlu ada gerakan) #SayaBerani?
Kami tahu, dibutuhkan keberanian yang besar untuk melakukan tes HIV,
meskipun tak seseram yang dibayangkan. Maka dari itu, kami menantangmu untuk
berani. Dan kami juga mengajakmu untuk menantang teman-temanmu sehingga mereka
berani melakukan tes HIV. Serta membantu menghapus stigma yang selama ini
meliputi tes HIV.
Bagaimana caranya mengikuti tantangan #SayaBerani?
Simak langkah-langkahnya di bawah ini:
·
Kamu bisa memilih untuk mengunggah foto, video, atau keduanya.
·
Selanjutnya, unggah foto kamu foto dan videomu ke twitter, facebook, dan
instagram.
·
Sebaiknya, tag teman-teman dari kelompok pertemanan yang berbeda agar pesan
#SayaBerani semakin menyebar
Ayo tantang yang lain ramaikan!
Karena semua orang bebas berpendapat, maka mohon komentar yang positif dan membangun. Jangan nyepam, plis. Kasihan yang mau komentar beneran. Matur nuwun atas pengertiannya ya.
EmoticonEmoticon