![]() |
Selamat datang di Pantai Sepanjang Gunungkidul. (dokpri) |
Melanjutkan cerita touring berasama Yamaha Yogyakarta kemarin. Rasanya tak
lengkap bila Pantai Sepanjang hanya diceritakan Cuma sepotong. Kali ini saya
coba untuk memberi gambaran bahwa pantai tersebut memang indah. Sehingga banyak
wislok maupun wisman yang jauh-jauh dari sono, tujuan utama salah satunya
adalah ke sini.
Pantai
Sepanjang mulai ‘berkibar’ pasca invitasi bola volley pantai nasional pada
2014. Saat ini menjadi satu diantara 10 pantai di Gunungkidul yang mendapatkan
kunjungan wisatawan tertinggi selama periode tahun 2016 kemarin. Tentu hal ini
menjadi sesuatu yang tak mengherankan, sebab akses jalan yang cukup mudah ke
arah pantai. Demikian juga sarana pendukung yang cukup memadai. Meski akses
jalan masuk ke lokasi yang perlu segera dibenahi.
![]() |
Jalan masuk bisa dibuat 'uji nyali'. (dokpri) |
Semakin
banyaknya bus besar yang berlalu lalang di akses jalan masuk pantai tentu sangat
berpengaruh. Kondisi aspal yang banyak mengelupas bahkan beberapa bagian lobang
cukup besar tentu sangat membahayakan. Maka jalan cor sebagai solusi jalan
akses masuk di pantai yang lain. Akan membuat nyaman sekaligus aman bagi para
pengunjung.
Pantai Pasir Putih
![]() |
Asli keren pantainya. (dokpri) |
Sebagai salah satu pantai berpasir putih di Gunungkidul, Pantai Sepanjang
tentu terlihat tak membosankan. Apalagi hamparan pasir putihnya sepanjang mata
memandang ke arah barat. Pilihan pantai untuk ‘membidik’ matahari tenggelam
menjadi alternatif selain Pantai Parangtritis yang sudah melegenda. Maka tak
heran jika penduduk lokal pun kini mulai menyediakan penginapan murah di sekitarnya.
Selain memanfaatkan akses untuk berjualan di sepanjang lapak yang
disediakan untuk pedagang, ada juga beberapa area yang disewakan secara khusus
oleh pengelola. Contohnya seperti resto milik Mas Nur, Kampung Lobster. Kebetulan rombongan kami sempat menikmati makan siang
di resto yang menyediakan menu istimewa lobster.
![]() |
Bermain sambil menikmati indahnya pantai. (dokpri) |
Pantai yang akan terlihat lebih eksotik bila berkunjung pada musim kemarau.
Sebab surutnya air laut akan membuat para pengunjung dapat menikmati pemadangan
biota laut yang bertebaran di sepanjang pantai. Sebab Pantai Sepanjang ini
sebagian besar memiliki dasar berupa
batuan karang yang tak beraturan. Sementara itu, pengunjung juga bisa melihat
rumput laut yang menghijau di bawah bukit karang di bagian timur pantai. Rumput
laut inilah yang sebagian dibudidayakan oleh penduduk.
![]() |
Meski ada larangan mandi di laut, tapi... (dokpri) |
Oh ya, pantai ini sempat mendapat julukan “Pantai Kuta Tempo Doeloe”. Sebab
para wisatawan yang sempat menikmati suasana Pantai Kuta zaman dulu, saat
datang ke Pantai Sepanjang seolah melihat Pantai Kuta seperti era sebelum
90-an. Hal ini tentu patut menjadi catatan bagi pengelola. Ke depannya harus
dibuat master plan pengembangan yang tak sampai merusak ekosistem yang ada.
![]() |
Puluhan gubug para penjual yg berjajar rapi. (dokpri) |
Sementara itu, di bagian barat pantai berjajar gubug-gubug para pedagang kaki
lima yang menawarkan berbagai macam panganan maupun kerajinan produk lokal,
maupun pakaian. Di sinilah sebenarnya denyut nafas perekonomia penduduk asli
terlihat. Meski hasil laut olahan yang ditawarkan lebih mahal dibandingkan
harga pasar, tapi wisatawan butuh untuk buah tangan. Sebab para pedagang itu
pun biasanya ‘kulakan’ bahan siap olah kepada juragan. Selisih dengan harga
pasar plus jual matang itulah yang
menjadi keuntungan para pedagang. Hal ini seperti dilakukan Bu Warni yang
menjual aneka olahan masakan hasil laut.
![]() |
Bu Warni yg sudah puluhan tahun berjualan di sini. (dokpri) |
Satu lagi yang cukup unik di pantai ini adalah tidak ditemukannya penjaja
makanan atau souvenir. Hal ini tentu menambah kenyamanan para pengunjung sebab
tak perlu ‘diganggu’ saat menikmati keindahan pantai.
Kantong Parkir
![]() |
Akses jalan dan katong parkir yg perlu pembenahan segera. (dokpri) |
Penyediaan lahan parkir yang terkesan masih apa adanya, tentu akan menjadi
kendala jika tingkat kunjungan sedang tinggi. Perlunya kantong parkir yang
memadai dan dapat memuat lonjakan kendaraan pengunjung tentu akan menjadi
keharusan yang tak bisa dibaikan. Sebagaimana yang kami temui kemarin, kendaraan
besar yang kesulitan untuk melakukan manuver pada lahan parkir yang sempit.
Ditambah kondisi tanah basah dan liat, sehingga beberapa kendaraan bannya
sempat terperosok ke kubangan lumpur.
Nah, eksotisme Pantai Sepanjang Gunungkidul ini tentu menambah ‘kekepoan’
bagi Anda yang belum pernah berkunjung bukan? Tak ada salahnya, bila Anda ke
Jogja dan memiliki waktu lebih, pantai ini menjadi salah satu destinasi kunjungan
wisata. Sebab Malioboro kini sudah menjadi mainstream.
Hehehe...
Karena semua orang bebas berpendapat, maka mohon komentar yang positif dan membangun. Jangan nyepam, plis. Kasihan yang mau komentar beneran. Matur nuwun atas pengertiannya ya.
EmoticonEmoticon