![]() |
Peduli pneumonia, peduli generasi penerus bangsa. (foto dokpri) |
Pernah dengar Hillary Clinton mengidap satu penyakit
yang menjadi isu sensitif? Isu ini pula menjadi salah satu senjata ampuh Donald
Trumph untuk menyerangnya. Ternyata hasilnya cukup cespleng. Akhirnya Trumph
terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45 awal 2017 kemarin.
Hillary Clinton ternyata diduga mengidap penyakit pneumonia.
Yang mengharuskannya mengkonsumsi antibiotik. Asumsi masyarakat Amerika Serikat
terhadap penularan pneumonia tidak dapat disepelekan. Pneumonia masih menjadi
penyakit momok di sana. Akibat kesadaran perilaku hidup sehat masyarakat yang
tinggi.
Sebaliknya, di negeri kita pneumonia masih dianggap
‘biasa-biasa’ saja. Pneumonia atau masyarakat kita lebih mengenal dengan ‘paru-paru
basah. Masih kalah dengan isu penyakit HIV/AIDS, TB(C), atau penyakit menular
lainnya. Padahal sebagaimana paparan dr. Kohar Hari Santosa dan Dr. Attoillah,
bahwa pneumonia menjadi 10 penyakit terbanyak di rumah sakit dan puskesmas
sentinel di Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Media Menebar Aksi Melawan Pneumonia.
Di tingkat Balita, UNICEF melaporkan bahwa ada 21
ribu-an penderita di Indonesia. Dimana Jawa Timur termasuk peringkat teratas
untuk jumlah Balita dengan pneumonia. Sementara Laporan Eksekutif Kesehatan
Provinsi Jawa Timur 2012 memaparkan bahwa terdapat 84.392 kasus yang telah
dilaporkan oleh Kab./Kota. Cukup menyesakkan bukan?
Inilah perlunya edukasi terhadap masyarakat akan
kewaspadaan terhadap pneumonia. Termasuk saya sebagai bloger yang seduh
seharusnya terlibat. Menjadi bagian penting untuk memberikan edukasi tersebut
lewat tulisan di blog. Maupun media sosial yang lainnya.
Apa Sih Penyakit
Pneumonia Itu?
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran
atas (ISPA). Penyakit ini paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan
balita. Penyakit infeksius ini sering ditandai dengan batu dan pilek. Disertai
juga dengan sesak nafas. Atau frekuensi nafasmenjadi lebih cepat. Penyakit ini
tak hanya menyerang bayi dan balita, tapi di segala tingkatan usia.
Pneumonia menyerang organ paru-paru. Dimana penularan
infeksi paruparu penyebab utamanya adalah bakteri, virus, atau jamur. Penyebab
dari bakteri dapat masuk melalui udara yang tercemar. Bisa melalui makanan yang
dikonsumsi. Bisa juga dari organ tubuh lainnya. Yang sebelumnya sudah
terinfeksi terlebih dahulu. Bakteri ini juga bisa ditularkan lewat faktor
keturunan atau genetika.
Pneuminia atau biasa disebut paruparu basah. Bisa terjadi
karena adanya infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru. Pada kondisi
tersebut, kantung pada paruparu (alveoli)
akan dipenuhi oleh cairan atau nanah. Inilah mengapa dahulu kala para dokter
menyebutnya ‘paruparu basah’. Hal inilah yang mengakibatkan terganggunya sistem
pernafasan.
Mengenal Ciri-ciri
Penyakit Pneumonia
- Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk.
- Batuk kering atau disertai dahak dan mengi.
- Napas cepat dan kesulitan bernapas seperti asma.
- Demam, menggigil, dan sering berkeringat.
- Nyeri otot.
- Kehilangan nafsu makan.
- Mual dan muntah.
- Jantung berdebar.
Pencegahan
- Kondisi umum anak-anak dimana istirahat cukup dan nutrisi seimbang.
- Hindari jika ada orang atau anak mengalami batu pilek. Jangan mendekati, apalagi dengan posisi hidung berdekatan.
- Imunisasi.
Penatalaksanaan
- Masuk rumah sakit
- Pemberian oksigen
- Infus
- Pemberian antibiotik jika disebabkan bakteri
- Pengobatan suportif (istirahat, nutrisi, dll)
- Jika diperlukan diberi alat bantu nafas
Faktor Risiko Pneumonia pada Anak
- Usia anak.
- Kontak penderita.
- Riwayat pemberian ASI.
- Asupan gizi.
- Terpapar asap rokok.
- Status sosial ekonomi.
- Imunisasi tepat waktu.
- Inisiasi tepat waktu pemberian makanan tambahan.
- Imunisasi lengkap.
- Polusi udara dalam ruangan.
Sedikit yang telah kita tahu tentang pneumonia ini.
Tentu tak akan tinggal diam bukan? Mari sebarkan kebaikan dengan meningkatkan
kepedulian kita.
Karena semua orang bebas berpendapat, maka mohon komentar yang positif dan membangun. Jangan nyepam, plis. Kasihan yang mau komentar beneran. Matur nuwun atas pengertiannya ya.
EmoticonEmoticon